Reaksi redoks yang berlangsung spontan adalah reaksi yang berlangsung serta-merta. Reaksi ini disertai dengan pembebasan energi berupa panas yang biasanya ditandai dengan naiknya suhu larutan. Reaksi redoks spontan ini dapat digunakan sebagai sumber energi listrik. Contoh pemanfaatan redoks spontan dalam kehudupan sehari-hari adalah reaksi yang terjadi pada pemakaian aki dan baterai.
Deret Volta disusun
berdasarkan eksperimen, deret ini disusun berdasarkan kecenderungan logam
tereduksi/ teroksidasi.
Li – K - Ba – Ca – Na – Mg – Al – Mn – Zn – Cr – Fe – Cd – Co – Ni –
Sn – Pb – (H) - Cu – Hg – Ag – Pt – Au
Jembatan Keledai untuk menghafal Deret Volta :
Lilik BaCa Naruto, Minggu Ali Makan Zinc,
Cari Felm Cd, Coba Nikahi SnPb, H Crupuk Hangus Agak Pait Au
.Keterangan :
· Li s/d Pb mudah
mengalami oksidasi (bersifat Reduktor)
· Cu s/d Au mudah
mengalami reduksi (bersifat Oksidator)
· Logam disebelah
kiri logam lain dapat mereduksi
Cu2+ + Zn à Cu + Zn2+ (reaksi berlansung)
Pb2+ + Zn à Pb + Zn2+ (reaksi berlangsung)
Pb2+ + Cu à Cu2+ + Pb (reaksi tidak berlangsung)
Berdasarkan reaksi diatas bagaimana urutan deret voltanya dari kiri ke
kanan ...
Jawab :
# Zn dapat mereduksi ion Cu2+ (Zn berada di sebelah kiri Cu)
# Zn dapat mereduksi ion Pb2+ (Zn berada di sebelah kiri Pb)
# Cu tidak dapat mereduksi ion Pb2+ (Cu berada disebelah kanan
Pb)
Urutannnya dari kiri ke kanan
Zn – Pb – Cu
Sel Volta adalah bagian dari elektrokimia merupakan reaksi redoks
spontan yang melibatkan perpindahan elektron dan selalu disertai perubahan
energi kimia menuju energi listrik.
Sel Volta terdiri dari
dua setengah sel yaitu setengah sel reduksi dan setengah sel oksidasi. Dalam sel volta terdapat
dua elektrode, yaitu sebagai katode dan sebagi anode.
1. Pada anode elektron akan
dihasilkan setelah terjadinya reaksi oksidasi. Elektron tersebut akan mengalir
menuju katode sebagai kutub positif dari rangkaian ini.
2. Elektron yang dihasilkan dari anode menuju katode
sehingga ion yang ada akan direduksi menjadi logamnya. Dalam sel ini anode merupakan kutub negatif
3. Sebagai
akibatnya setengah sel reaksi oksidasi kelebihan ion positif. Kelebihan ion
positif dapat dinetralakan oleh ion negatif dari jembatan garam. Dan pada
setengah sel reaksi oksidsasi akan kelebiha ion negatif dan akan dinetralkan
oleh ion positif dari jembatan garam.
4. Setiap elektron yang dihasilkan mengandung muatan listrik
sebesar 1,6 . 10-19c
5. Arah
aliran listrik yang terjadi adalah dari kutub positif menuju kutub negatif.
6. Beda potensial yang dihasilkan adalah selisih potensial reduksi elektrode yang mengalami reduksi dengan potensial reduksi elektrode yang mengalami oksidasi.
Notasi sel reaksi yang terjadi dalam sel Volta
Aturan penulisan:
·
Reaksi pada anode (oksidasi) di sebelah kiri
·
Reaksi pada katode (reduksi) di sebelah kanan
·
Garsi vertikal ( | ) sebagai tanda batas antara larutan
dan elektrode.
·
Garis vertikal rangkap ( || ) sebagai jembatan garam
berada di antara reaksi oksidasi dan reaksi reduksi
·
Dilengkapi beda potensial sel yang merupakan hasil
selisih dari potensial reduksi dan potensial oksidasi ( potensial katode –
potensial anode)
Untuk menetapkan kecenderungan oksidasi atau reduksi suatu elektrode telah ditetapkan suatu elektrode pembanding yaitu elektrode hidrogen. Menurut IUPAC, hidrogen murni pada tekanan satu atmosfir dan suhu 250C yang dialirkan melalui elektrode platina hitam dengan ion-ion H+(aq) berkonsentrasi 1 M, ditetapkan bahwa harga potensial elektrode hidrogen adalah nol Volt. Dengan demikian potensial elektrode yang ditentukan adalah potensial elektrode untuk reaksi reduksi karena potensial elektrode hidrogen berharga nol Volt.
Potensial sel yang dihasilkan oleh suatu elektrode
dinyatakan dengan lambang (E). Apabila pengukuran dilakukan
pada kondisi standar, yaitu pada sushu 250C dengn konsentrasi 1
Merupakan dan tekanan gas 1 atm, disebut potensial elektrode standar dan diberi
lambang (E0). Untuk potensial sel redoks yang berlangsung
spontan ( SelVolta) berharga positif.
Potensial sel Volta dapat diukur dengan percobaan
menggunakan voltmeter atau potensiometer. Potensial sel Volta dapat juga
dihitung berdasarkan data potensial elektrode standar, yaitu selisih antara
potensial katode dan anode.
E0sel = E
red (katode) – E oks(anode)
E0sel Volta 0
Dalam suatu sel volta terjadi reaksi Ni
+ Pb2+ à Ni2+ + Pb . Diketahui Ni2+ + 2e à Ni Eo = -
0,25 V dan Pb2+ + 2e à Pb Eo = -
0,13. Tentukan :
a. Notasi selnya
b. Harga Eo sel nya
c. Apakah reaksi dapat berlangsung?
Jawab :
a. Ni │Ni2+ ║Pb2+ │Pb
oksidasi reduksi
b. E0sel = E red (katode) – E
oks(anode)
= - 0,13 – (- 0,25)
= + 0,12 V
c.Reaksi dapat berlangsung karena
E0sel > 0
0 komentar:
Posting Komentar