BONDOWOSO - Iodine Clock Reaction namanya. Ini adalah jam masa lalu. Ditemukan Hans Heinrich pada 1886. Para pegiat sains di MAN Bondowoso membuat pertunjukkan jam klassik ini. Mereka mencampurkan spesies iodin dan reagen redoks. Jadilah jam dengan warna air yang bisa berubah-ubah.
Pertunjukan menarik itu diperlihatkan para pegiat sains dari MAN Bondowoso dalam Science Day. Selain itu ada pertunjukan fire hand yang bisa membakar tangan tanpa panas, ada roket etanol, ada robot AJHA dan lain sebagainya.
Naely Syafiratul, 12 IPA 2 yang menjadi salah satu siswa yang mempertunjukkan fire hand mengatakan, dikelas ia hanya memperoleh teori. Namun dengan praktik, ilmu itu semakin asyik. “Saya lebih mengenal bahan kimia secara langsung, bukan teori,” jelasnya.
Misalnya Fire Hand. Ada bahan kimia yang bisa dibuat untuk unjuk sulap. Seseorang seperti membakar tangannya. Namun tanpa panas. Sangat bagus jika diambil gambar.
Selain itu ada kreasi api hijau. Yakni menggunakan boraks yang dipanaskan. Selanjutnya uap yang timbul bisa dibakar dan warna apinya hijau.
Hidayah attamimi, 12 IPA 4 mengungkapkan hal yang sama. Even itu sangat membuatnya ingin bereksperimen. Anak yang awalnya tidak suka kimia, bisa suka dan paham dengan praktik.
Sementara, Ikromil Habibi, guru MAN mengatakan, ada empat peminatan IPA yang membuat inovasi. Mereka dari empat mapel. Matematika kimia, fisika dan biologi. Masing-masing mapel ada pertunjukan. Sesuai dengan keilmuan.
Misalnya matematika ada rumus aljabar. Bisa menghitung kalender jawa. “Ada alat yang seperti jarum, bisa digunakan untuk mengetahui hari lahir,” terangnya. Manfaatnya anak anak tidak jenuh. Sehingga belajar sambil praktik.
Pada tahun 2020 dan 2021 kegiatan Science Day di MAN Bondowoso tidak dapat terlaksana dikarenakan adanya pandemi Covid-19 yang hingga saat ini masih melanda Indonesia dan dunia. Pemeritah hingga saat ini belum meberikan kebijakan terkait pembelajaran langsung di sekolah. Seandainya juga diberikan ijin untuk kegiatan tatap muka pastinya tidak akan normal seperti kegiatan sebelum pandemi dikarenakan adanya pembatasan jumlah siswa yang masuk di sekolah guna memutus rantai penyebaran virus Covid-19.
Kegiatan ini sangat disukai oleh para siswa karena siswa dapat berkreasi secara langsung, bahkan mencoba mempraktekkan teori-teori yang selama ini hanya diperoleh di kelas. Semoga dalam waktu dekat pandemi bisa berlalu dan kita dapat hidup dengan normal. Aamiin Y.RA
0 komentar:
Posting Komentar