Hari yang ditunggu-tunggu oleh siswa kelas akhir Madrasah Aliyah yang akan melanjutkan ke jenjang lebih tinggi yaitu hasil pengumuman seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui jalur Non Tes/Undangan, pada tahap awal pendaftaran seleksi ini dilakukan hanya melalui mekanisme seleksi nilai raport selama duduk di bangku sekolah dari semester 1 sampai semester 5. Dari tahun ke tahun nama seleksi tersebut bisa dikatakan berubah-ubah, akan tetapi mekanisme seleksi yang dilakukan tidak jauh berbeda. Seperti pada waktu saya msih SMA, nama seleksi tes tersebut adalah PMDK, kepanjangannya yaitu Penelusuran Minat dan Kemampuan, kemudian berubah menjadi SNMPTN hingga saat ini. Kebetulan saya waktu masuk kuliah di UM diterima melalui Jalur PMDK pada tahun 2003, akan tetapi penerimaan dari jalur PMDK pada saat itu tidak sebanyak SNMPTN saat ini yng telah diatur kuotanya.
Saya akan sedikit ceritakan mengapa saya cukup familiar saat menangani tes seleksi masuk PTN, salah 1 alasan yaitu pengalaman yang sangat berkesan ketika baru saja lulus S1/ fresh graduate langsung ditawari sebuah pekerjaan membantu salah 1 dosen saya, yang kebetulan merupakan dosen pembimbing skripsi. Akhirnya tanpa berfikir panjang sy menerima tawaran beliau untuk membantu pekerjaan beliau yang kebetulan pada saat itu menjabat di sebuah lembaga didalam Kampus, walaupun sebenarnya kalau dipikir-pikir, sy bukanlah termasuk mahasiswa yang rajin dan ber IPK tinggi pada saat kuliah, bisa jadi ini merupakan sebuah keberuntungan bagi sy untuk bisa belajar kembali dan mencari pengalaman secara langsung yg tidak diperoleh waktu kuliah. Disinilah saya mulai belajar kembali/ refresh langsung dari pengalaman beliau mulai dari membuat tugas kuliah, berdiskusi dan mengajar, melihat proses pembuatan video pembelajaran, mencari e-book gratis di internet, dan juga mendampingi beliau mengisi workshop di sekolah-sekolah. Bukan hanya itu saja, masalah administrasi di kantor beliau menjabat sedikit banyak saya peroleh ilmunya, mulai melihat proses editing jurnal, penerbitan jurnal dan banyak lagi. Satu hal lagi yang tak pernah terbesit dalam pikiran saya, yaitu pernah dilibatkan dalam sebuah kepanitiaan kecil pada kegiatan pembuatan soal SNMPTN (tes Tulis) yang saat ini berubah nama menjadi UTBK. Padahal kalau boleh dibilang saya bukanlah pegawai lembaga tersebut, akan tetapi hanya pembatu salah 1 dosen di lembaga tersebut, yang secara tak langsung dinggap menjadi keluarga besar di lembaga itu.
Kebetulan pada tahun 2011,UM ditunjuk sebagai penyelenggara pembuatan naskah soal SNMPTN pd saat itu, dan lembaga yang ditunjuk menjadi panitia adalah lembaga dimana dosen saya menjabat. Akhirnya singkat cerita, sy diajak oleh beliau beserta beberapa pegawai lembaga itu untuk membatu proses pelaksanaan pembuatan naskah soal yang dikerjakan di salah 1 hotel ternama di Surabaya. Pekerjaan ini tergolong pekerjaan short time/ jangka pendek, yang mana proses pembuatan soal dilakukan selama 2 pekan dalam 1 bulan, tiap pekan hanya diambil 3 hari di akhir pekan, mungkin bisa dikatakan kegiatan ini dilakukan diluar jam dinas dosen, karena check in hotel biasanya hari jum'at sore sedangakan check out hari Minggu siang/sore. Pembuatan soal ini dikerjakan kurang lebih 3 bulan. Pengalaman yang luar biasa, sy bisa melihat langsung dan melayani kedatangan dosen-dosen terbaik begelar Profesor, Doktor dari berbagai bidang keilmuan seperti Kimia, Fisika, Biologi, Matematika, Psikologi, Bahasa Indonesia, dll, baik dari lulusan dalam dan luar negeri dari PTN seluruh Indonesia yang diundang untuk membuat naskah soal seleksi PTN berskala Nasional, ada dari UGM Yogyakarta, ITB Bandung, ITS Surabaya, Universitas Andalas Sumatera, Universitas Hasanuddin Makasar, dll. Walaupun tugas saya hanya dibagian administrasi dan perlengkapan, bagi saya ini merupakan pengalaman tak ternilai hargaya, karena pada saat itu kadang terlibat langsung utk mengedit soal dari para dosen yang mengalami kesulitan dalam penaataan soal, jadi bisa tau model soal yang dibuat dan tentunya tahapan-tahapan pembuatan soal berskala Nasional yang membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Dari sinilah mungkin ketertarikan saya untuk bisa belajar lebih jauh lagi, dan stelah itu saya mencoba beberapa kali apply beasiswa S2 yang pendaftarannya mulai dilakukan secara online, walaupun hingga saat ini keinginan tersebut belum terwujud, tapi pengalaman-pengalaman pada saat mendaftar online tersebutlah yang bisa saya terapkan ketika berada di lingkungan saya bekerja saat ini. Kalau boleh meminjam kata-kata seoarang mentor IT terkenal (Mr Mung), sesuatu yang dianggap mudah bagi kita, terkadang sangat berharga bagi orang lain.
Semoga beliau senantiasa diberikan keberkahan umur, apa yang di lakukan beliau dilandasi sebuah niat baik bisa menjadi ladang amal beliau di akhirat kelak. Aamiin Y.R.A. (ihb)